Kali ini admin akan membagikan tips bagaimana Cara Memilih Teropong Binokular Sebelum Membeli online ataupun offline agar Anda tidak menyesal nantinya. Teropong binokular yang dijual banyak sekali macamnya, mulai dari yang biasa sampai yang tercanggih. Mulai dari yang murah sampai yang termahal.
Jika Anda sudah familiar dengan teropong binokular tentu lebih mudah ketika ingin membeli teropong ini, namun jika seorang pemula pasti akan kebingungan ketika memilih jenis dan tipe seperti apa yang bagus karena takut nantinya barang yang dibeli tidak sesuai keinginan dan fungsinya.
Ada berbagai hal yang perlu Anda perhatikan sebelum membeli teropong khususnya yang jenis binokular, yaitu perbesaran lensa, diameter efektif dari lensa objektif, bidang pandang dan lainnya. Yuk kita bahas secara lengkap bagaimana memilih teropong yang benar.
5 Cara Memilih Teropong Binokular yang Benar Sebelum Membeli
1. Memilih Perbesaran Lensa
Perbesaran yang tinggi pada lensa teropong binokular tidak menjamin objek jarak jauh bisa dilihat dengan baik/jelas. Semakin tinggi angka pembesaran, maka semakin sempit bidang pandang dan semakin tidak stabil sesuatu/objek yang kita lihat.
Jika Anda terbiasa menggunakan tangan, sebaiknya pilih jenis teropong yang perbesaran lensanya kurang dari 10x. Untuk perbesaran lebih dari 11 kali, Anda perlu menggunakan tripod agar penglihatan Anda stabil.
Dilihat dari tujuan penggunaannya, berikut ini Admin berikat rekomendasi pengaturan perbesaran optimal pada teropong binokular.
- Jika digunakan diruangan seperti museum yang tidak terlalu luas, gunakan perbesaran 2-4 kali.
- Untuk menonton konser atau opera indoor bisa gunakan perbesaran 3-6x.
- Menonton Teater, melihat-lihat benda di museum yang cukup luas, gunakan pembesaran 4-6x.
- Menonton konser dan pertunjukkan besar atau kegiatan lain yang berada diluar ruangan, atur perbesaran sekitar 6-10x.
2. Memilih Besaran Diameter Lensa Objektif
sumber gambar: nikon.com
Diameter lensa objektif yang besar dan perbesaran yang rendah akan menghasilkan ketajaman lensa yang tinggi.
Rekomendasi diameter efektif dari lensa objektifnya sekitar 20mm, karena semakin besar diameter lensa objektif, maka teropong akan semakin berat, sehingga kurang efektif keika digunakan.
Jika Anda ingin mengamati bintang, maka gunakan teropong binokular yang memiliki diameter lensa objektif 40-50mm dengan ukuran perbesaran 6-10x.
3. Memilih Bidang Pandang (field of view / FOV)
sumber: nikon.com
Jadi, semakin besar apparent FOV, maka akan semakin luas real FOV yang bisa Anda lihat. Ukuran real FOV biasanya dicantumkan dengan menuliskan lebar (m) yang dapat dilihat dari jarak sejauh 1000 meter. Sedangkan apparent FOV dicantumkan dengan satuan derajat. Jika tidak dicantumkan, kita masih bisa menghitungnya dengan menggunakan rumus konvensional: "Real FOV x Perbesaran". Jika hasilnya lebih dari 65°, maka apparent FOV nya termasuk lebar.
Update:
Rumus apparent FOV sudah mengalami revisi yang menjadikan perhitungannya berubah, yakni “tan ω’ = Ï„ x tan ω” dengan 2ω’ = apparent FOV; 2ω = real FOV; dan Ï„ = perbesaran. Hasil dari rumus tersebut menyatakan bahwa sudut apparent FOV 60° termasuk lebar dan sudut 75° termasuk ukuran super lebar.
4. Bobot yang Ringat Saat Digunakan
Agar tangan Anda tidak cepat lelah saat menggunakan teropong, pastikan berat teropong tersebut ringan dan pas di genggaman tangan Anda. Kenyamanan menjadi faktor utama dalam menggunakan teropong, apalagi jika digunakan untuk waktu yang lama. Untuk mensiasatinya bisa menggunakan tali pengikat yang dipasang di leher atau tangan Anda.5. Eye Relief untuk Pengguna Berkacamata
Anda memakai kacamata tapi ingin menggunakan teropong? Atur eye relief nya agar nyaman digunakan. jakar eye relief yang optimal untuk pengguna kacamata sekitar 15mm. Jika kurang dari itu maka Anda tidak bisa melihat bidang pandang secara keseluruhan yang bisa mempengaruhi gambar objek jarak jauh yang Anda lihat pada teropong binokular. Bagi yang tidak berkacamata, pilih teropong binokular yang mempunyai jarak eye relief lebih pendek.Nah itulah tadi 5 tips bagamana cara memilih teropong binokular sebelum Anda membelinya. Cara diatas sebetulnya bukan aturan baku karena bisa disesuaikan dengan kondisi mata Anda dan kebiasaan Anda, tapi jika Anda butuh rekomendasi dalam memilik teropong sebagai pemula bisa menggunakan tips-tips diatas.
No comments:
Post a Comment